This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday 1 December 2015

Teknik Pengambilan Gambar

Dalam dunia photography, kuda-kuda merupakan salah satu faktor penting pada saat pengambilan gambar. Kuda-kuda yang kurang pas dapat mengakibatkan hasil gambar yang kurang memuaskan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
* Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
* Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
* Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
* Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.
Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.
Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :
Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.
Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.
Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :
1. Baterai untuk catu daya
2. Tempat kaset
3. Tombol Zoom
4. Tombol Recorder
5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)
6. Cincin Fokus
7. Jendela preview (View Fender)
8. Mikrofon
9. Tombol kontrol cahaya
10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
11. Terminal DC Input.
Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
· Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:

· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru

· Medium Close Up (MCU) :
hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.

· Medium Shot (MS) :
pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).

· Knee Shot (KS) :
pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.

· Full Shot (FS) :
pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.

· Long Shot (LS) :
pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.

· Medium Long Shot (MLS) :
gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.

· Extreme Long Shot (XLS):
gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.

· Group Shot (GS):
pengambilan gambar sekelompok orang.
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.

· Crane shot :
gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.

· Fading :
pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
· Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
· Objek bergerak sejajar dengan kamera.
· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua

Dasar Videografi

Bayangkan jika kita meanalogikan kamera sebagai pencerita, hal yang langsung menyentuh, menghubungkan antara dunia film dan penonton, pasti kita tidak ingin sang pencerita tampil dengan keseadaan. Sang pencerita haruslah menarik, tidak membosankan, tidak statis dan tidak kaku. Itulah alasan mengapa Videografi, ilmu yang mempelajari tata cara pengambilan gambar dibutuhkan. Video yang menarik, haruslah memenuhi beberapa syarat. Syarat – syarat itu di rangkum dalam Videografi. Tidak jauh berbeda dengan Photografi. Pemahaman penggunaan kamera, dan teknik pengambilan gambar saling terikat dengan teknik Photografi, namun hal yang membedakan keduannya adalah, Videografi merupakan teknik pengambilan Gambar yang bergerak, lebih dari satu single gambar, Maka dari itu ada beberapa hal yang ditambahkan dalam Videografi, seperti teknik menggerakan kamera untuk menciptakan rasa tertentu, tidak hanya Framing dan angle. Berikut adalah hal – hal yang harus dipahami dalam dunia Videografi.

A. Sudut Pandang (Angle)
Tidaklah berbeda dengan Photografi, namun ada 2 hal yang harus ditambahkan dalam Videografi yaitu Subjective Camera Angle dan Objective Camera Angle. Pada Subjective Camera Angle Kamera diletakkan di tempat seorang karakter (tokoh) yang tidak Nampak dalam layar dan mempertunjukkan pada penonton suatu pandangan dari sudut pandang karakter tersebut. Sedangkan Objective Camera Angle Kamera merekam peristiwa atau adegan seperti apa adanya.
B. Bidang Pandang / Framing
Sama halnya dengan Framing pada Photografi, Semua bidang pandang pada Videografi bertolak dari bidang pandang Photografi, mulai dari ELS (Extreme Long Shot) hingga ECU (Extreme Close Up).
C. Hukum Sepertiga (The Rule of Third)
Begitupun pada hal ini, prinsip Photografi masih digunakan dalam Videografi.
D. Pergerakan Kamera
Suatu hal yang membedakan Photografi dengan Videografi, Videografi menghasilkan gambar yang bergerak, maka dari itu, pergerakan kamera haruslah tersusun rapih, guna menghasilkan Video yang menarik. Berikut adalah istilah – istilah pergerakan dalam Kamera :
Pan, Panning
Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) dan Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri) Gerakan pan biasanya dilakukan untuk mengikuti subyek ( orang yang sedang berjalan), mempertunjukkan suatu pandangan yang lebih luas secara menyeluruh. Jangan melakukan panning tanpa maksud tertentu. Seblum melakukan panning hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shot (adegan) yang akan direkam. Apabila kita merekam adegan gerak seseorang yang sedang berjalan, berilah ruang kosong yang lebih longgar di depannya. Ruang kosong ini dinamakan leading space.
Tilt, Tilting
Tilting adalah gerakkan kamera secara vertical,mendongak dari bawah keatas atau sebaliknya. Tilt up : mendongak ke atas dan Tilt down : menunduk ke bawah Gerakan tilt dilakukan untuk mengikuti gerakan obyek, untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi. Gerakan tilt ini sebaiknya ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik akhir shot.
Dolly, Track
Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly in : mendekati subyek dan Dolly out: menjauhi subyek.
Pedestal
Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. Pedestal up : kamera dinaikkan dan Pedestal down : kamera diturunkan. Degan menggunakan teknik pedestal up/down kita bisa menghasilkan perubahan perspektif visual dari adegan.
Crab
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. Crab left (bergerak ke kiri) dan Crab right ( bergerak ke kanan).
Crane
Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol naik turun.
Arc
Arc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya. Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up dan Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot.
E. Hal yang harus dihindari
Berikut adalah hal - hal yang kalian harus hindari dalam merekam gambar, dan beberapa kesalahan pada videografer pemula, materi ini diambil dari http://videografi.wordpress.com
  • Merekam Gempa Bumi dan Pentas Dangdut
    Gempa bumi tidak setiap saat terjadi. Namun, setiap peristiwa atau adegan yang direkam seolah-olah selalu berlangsung pada saat terjadi gempa bumi. Atau seolah terjadi di seputar pentas dangdut. Semua serba goyang, termasuk videografernya. Gambar-gambar yang selalu bergoyang, tidak stabil, terkadang tidak fokus dan cenderung acak-acakan. Ini adalah bentuk kesalahan mendasar dan kebiasaan merekam tanpa rencana, sehingga merekam apa saja yang ada di depan kamera, namun tidak jelas apa yang menjadi subyeknya. Bahkan mungkin si videografer sendiri tidak tahu apa yang direkamnya.
  • Merekam Sambil Jogging
    Kebiasaan merekam video sambil berjalan, jika tidak dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan kebutuhan, umumnya akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman untuk dinikmati. Subyek seolah memantul naik turun, disertai goyangan tak beraturan. Merekam gambar dengan pergerakan seperti ini sebetulnya sangat menarik dan memberikan efek dramatis. Syaratnya, stabilitas pergerakan horizontal harus lebih diutamakan sambil sebisa mungkin meminimalisir pergerakan vertikal.
  • Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menembak
    Meski sama-sama dilakukan dengan cara membidik, merekam video berbeda dengan menembak. Menempatkan subyek tepat di tengah-tengah bingkai gambar (frame) akan sangat bagus dan tepat sasaran pada saat Anda menembak dengan senapan. Tetapi dalam hal videografi, ini adalah cara pengambilan gambar yang tidak diajurkan, karena hasilnya akan cenderung membosankan. Ini adalah salah satu kesalahan mendasar dalam hal pembingkaian (framing) dan komposisi.
·         Mengikat Diri di Tiang Bendera
Kebiasaan merekam video dengan berdiri terpaku di satu titik, tanpa berpindah posisi, seolah merekam di tengah upacara, dalam kondisi terikat di tiang bendera. Ini akan menciptakan gambar-gambar yang statis dan monoton, karena tidak menawarkan variasi sudut pandang atau komposisi lain yang mungkin jauh lebih menarik. Juga kebiasaan hanya merekam sebatas level pandangan mata (standing eye level), meski sebetulnya akan lebih menarik jika suatu subyek diambil dari sudut alternatif (high angle atau low angle). Bukan sebuah kesalahan fatal, namun sekali lagi cenderung membosankan. Ini adalah contoh kebiasaan salah yang berkaitan dengan sudut pengambilan gambar (angle).
·         Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dan Menyetrika
Zoom adalah fasilitas dasar yang sangat membantu dan memudahkan dalam pengoperasian kamera video. Dengan zooming, kita bisa mendekati subyek (tele) atau menjauhi obyek (wide) tanpa harus berpindah tempat. Namun penggunaan fungsi zoom yang berlebihan dan dengan cara yang tidak semestinya, akan menghasilkan rekaman video yang tidak nyaman ditonton. Subyek tiba-tiba mendekat, lalu menjauh, lalu mendekat lagi. Maju, mundur, maju lagi, mundur lagi, persis seperti setrika. Ini adalah contoh kesalahan penggunaan fasilitas kamera.
·         Merekam Video di Zebra Cross
Bayangkan seseorang yang akan menyeberang jalan di zebra cross. Tengok kanan, tengok kiri. Merasa belum yakin, tengok kanan lagi, tengok kiri lagi. Bahkan setelah berjalan di zebra cross pun orang masih melakukannya untuk memastikan apakah jalan benar-benar aman. Tengok kanan kiri adalah kebiasaan bagus jika seseorang akan menyeberang jalan raya. Tapi merekam video dengan cara serupa, tidak akan menghasilkan rekaman yang menarik untuk ditonton. Terlalu banyak panning dalam satu shot ( satu ambilan gambar dalam satu rekaman), baik ke kiri ke kanan atau ke atas ke bawah (tilt) adalah contoh kebiasaan buruk dalam merekam gambar. Terlebih jika digabungkan dengan zoom in dan / atau zoom out. Sebuah contoh kesalahan dalam pergerakan kamera (camera movement).
·         Tidak Bisa Membedakan Antara Merekam Video dengan Memotret
Berbeda dengan kamera foto yang merekam sebuah momen, kamera video merekam sebuah proses dinamis atau aksi (action), sehingga menghasilkan gambar bergerak (dan bersuara). Kebiasaan mengabadikan sebuah momen pada saat memotret, acapkali terbawa pada saat mempergunakan kamera video. Hasilnya adalah hasil rekaman video dengan durasi yang terlalu pendek dalam setiap shot (satu ambilan gambar dalam satu rekaman). Shot yang terlalu pendek tidak nyaman untuk dinikmati, karena tidak memberikan waktu yang cukup bagi penonton untuk memahami detil subyek yang ditampilkan. Shot yang terlalu pendek juga akan menimbulkan kesulitan dalam proses pasca produksi (editing).
·         Merekam Tokoh Misterius
Menempatkan subyek penting (umumnya manusia) pada bagian depan dengan latar belakang yang lebih kuat pencahayaannya. Kebiasaan atau ketidaksadaran dengan situasi backlight seperti ini (dan tidak segera melakukan antisipasi), akan menciptakan siluet dan sosok-sosok misterius. Rekaman video yang terlalu sering atau terlalu lama dalam kondisi backlight, sudah pasti tidak akan nyaman ditonton dan kehilangan kesan profesional. Sebuah contoh kesalahan umum dalam hal pencahayaan (lighting).

Monday 9 November 2015

Melakukan entry data aplikasi dengan keyboard


Click to get cool Animations for your MySpace profile
MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN KEYBOARD, MELAKUKAN UPDATE DAN DELETE DATA
A. Dasar-dasar Microsoft Access
Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah data base yang canggih yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian yang mudah
Banyak kemudahan yang akan diperoleh jika bekerja dengan microsoft Access diantara dapat melakukan proses penyortiran pengatturan data, pembuatan label data serta laporan pembuatan data kegiatan sehari-hari misalnya untuk menampung daftar pelanggan, pendataan data karyawan, dan lain sebagainya.
Sebelum mulai sebaiknya Anda persiapkan perhatian Anda dengan menarik napas dalam-dalam agar bangkit semangat Anda, mungkin pada saat ini Anda memilki anggapan bahwa Microsoft Access merupakan hal yang sulit dikerjakan tetapi perkembangan komputer sedemikian rupa dan tidak sesulit bayangan Anda itu, bahkan Anda mungkin menemukan kemudahan- kemudahan sehingga Anda dapat melewati modul ini dengan cepat untuk melanjutkan kepokok bahasan berikutnya.
B. Pengenalan Keyboard

Keyboard atau papan kunci tombol (disebut juga sebagai papan tombol atau papan ketik) adalah salah satu alat masukan (input device) yang berfungsi sebagai sarana untuk memasukkan data yang berupa huruf maupun angka. Data yang telah dimasukkan melalui keyboard akan diproses di dalam CPU. CPU akan memproses data sesuai dengan program atau perangkat lunak yang digunakan. Data yang telah diproses akan ditampilkan dalam bentuk informasi pada layar monitor.
Penciptaan keyboard komputer diilhami oleh penciptaan mesin ketik yang dasar rancangannya dibuat dan dipatenkan oleh Christopher Latham pada tahun 1868 dan banyak dipasarkan pada tahun 1877 oleh Perusahaan Remington.
Keyboard komputer pertama disesuaikan dari kartu pelubang (punch card) dan teknologi pengiriman tulisan jarak jauh (Teletype). Tahun 1946 komputer ENIAC menggunakan pembaca kartu pembuat lubang (punched card reader) sebagai alat input dan output.
Secara fisik, dikenal ada empat macam keyboard yang banyak digunakan pada saat ini. ps-2-portKeempat macam keyboard ini didasarkan pada bagaimana cara koneksi keybord dengan CPU seperti berikut ini.
1. Keyboard serial, dihubungkan dengan menggunakan DIN 5 male dan biasanya digunakan pada komputer tipe AT

2. Keyboard PS/2, yang biasanya digunakan pada komputer ATX dan saat ini yang paiing banyak dipergunakan. Pemasangan keyboard tipe ini harus dilaksanakan dengan cermat, sebab port yang dimiliki sama dengan port untuk mouse.

3. Keyboard wireless adalah keyboard yang tidak menggunakan kabel sebagai penghubung antara keyboard dengan komputer. Jenis koneksi yang digunakan yaitu infra red, wid, atau bluetooth. Untuk menghubungkan keyboard dengan komputer, dibutuhkan unit pemancar dan penerima. Unit pemancar biasanya terdapat pada keyboard itu sendiri, sedangkan unit penerima biasanya dipasang pada port USB atau serial pada CPU.

4. Keyboard USB adalah keyboard yang dihubungkan melaiui port USB. Penggunaan konektor USB ini menjamin transfer data Iebih cepat dibandingkan dengan konektor lainnya. Komputer yang diproduksi pada tahun-tahun terakhir (terutama jenis notebook) biasanya sudah banyak menggunakan keyboard jenis ini.
Keyboard dirancang sedemikian rupa sehingga mempunyai susunan seperti tombol-tombol yang ada pada mesin tik. Dengan kondisi seperti itu, maka untuk seseorang yang sudah terbiasa menggunakan mesin tik manual, tidak akan canggung menggunakan keyboard. Pada umumnya, keyboard memiliki 104 tombol. Tetapi beberapa model keyboard terbaru dilengkapi dengan tomboI-tombol shortcut dengan berbagai fungsi komputasi seperti untuk internet, multimedia, atau yang lainnya. Oleh sebab itu, langkah pertama yang harus kita pahami adalah bagaimana kita mengingat letak huruf-huruf pada keyboard agar dalam mengerjakan pengetikan kita dapat cepat dan benar.
Secara struktural, tombol-tombol pada keyboard terbagi dalam empat kelompok sebagai berikut.
1. Tombol ketik (typing keys)
Tombol ketik adalah salah satu bagian dari keyboard yang berisi huruf dan angka sena tanda baca.

2. Numeric keypad
Numeric keypad merupakan bagian khusus dari keyboard yang berisi angka dan sangat berfungsi untuk memasukkan data berupa angka dan operasi perhitungan. Struktur angkanya disusun menyerupai kalkulator dan alat hitung
lainnya.

3. Tombol fungsi (function keys)
Tahun 1985, IBM menambahkan beberapa tombol fungsi pada keyboard standard. Tombol ini dapat dipergunakan sebagai perintah khusus yang disertakan pada sistem operasi maupun aplikasi.

4. Tombol kontrol (control keys)
Tombol ini menyediakan kontrol terhadap kursor dan layar. Tombol yang termasuk dalam kategori ini adalah 4 tombol bersimbol panan di antara tomboi ketik dan numeric keypad, home, end, insert, delete, page up, page down, control (ctrl), alternate (alt), dan escape (esc).

Secara kelompok, tombol pada keyboard ini dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini.
Tombol Modifikasi
Ctrl, Shift, dan Alt
Tombol Pengunci
Caps Lock, Num Lock, dan Scroll Lock
Tombol Navigasi
Up, Down, Right, Left, Page Up, Page Down,
Home, dan End
Tombol Edit
Enter, Back Space, Insert, Delete, Tab, dan
Space Bar
Tombol Ketik
Semua tombol yang belum disebutkan di atas
.
Secara fungsional, tombol pada keyboard ini dapat dijelaskan melalui tabel berikut ini.
Alt + F
berfungsi sebagai jalan pintas (shortcut)
untuk menutup program aplikasi yang sedang aktif
Ctrl +Alt + Del
berfungsi untuk menampilkan task manager
F1
berfungsi untuk menampilkan menu bantuan
Esc (Escape)
berfungsi untuk membatalkan pelaksanaan
perintah
Arah (tanda panah)
berfungsi untuk memindahkan kursor
Enter
berfungsi untuk mengeksekusi perintah
Delete
berfungsi untuk menghapus huruf yang ada di
sebelah
kanan kursor
Home
berfungsi untuk memindahkan kursor ke awal
baris
End
berfungsi untuk memindahkan kursor ke akhir
baris
.
Secara umum, ada 7 jenis susunan huruf pada keyboard, namun, yang terbanyak digunakan sampai saat ini adalah susunan QWERTY.
1. Keyboard QWERTY

Keyboard QWERTY, dibuat berdasarkan layout mesin tik. Tata letak ini ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878, dan kemudian menjadi standar mesin tik komersial pada tahun 1905. Keyboard QWERTY didesain sedemikian rupa sehingga key yang paling sering ditekan terpisah letaknya sejauh mungkin, sehingga bisa meminimalkan kemacetan pada saat mengetik (pada mesin ketik mekanik). Meskipun tata letak QWERTY sangat luas pemakaiannya, tetapi memiliki beberapa kelemahan dan ketidakefisienan. Misalnya, 48 persen dari gerakan diantara huruf yang berurutan harus dilakukan dengan sebuah tangan. Hanya 32 persen ketukan yang dilakukan pada home row (baris awal dari posisi jari pada keyboard). Beban tangan kiri lebih besar dari tangan kanan (56 persen). Contoh paling nyata dari ketidakefisienan tata letak QWERTY adalah pengetikan huruf ‘a’ yang cukup sering dipakai, tetapi harus dilakukan oleh jari kelingking yang paling lemah.
2. Keyboard DVORAK

Keyboard DVORAK (1932), dimana susunan hurufnya disusun sedemikian rupa sehingga tangan kanan dibebani lebih banyak pekerjaan dibanding dengan tangan kiri. Selain itu, tata letak Dvorak dirancang agar 70 persen dari ketukan jatuh pada home row, sehingga bisa mengurangi kelelahan karena pengetikan (lebih ergonomik). Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata letak Dvorak lebih efisien 10-15 persen dibanding dengan tata letak QWERTY .
3. Keyboard KLOCKENBERG

Keyboard ini dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain itu, keyboard KLOCKENBERG mempunyai tombol-tombol yang dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman. Keyboard KLOCKENBERG tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya yang relatif lebih banyak memakan ruang.
4. Keyboard Maltron

Tak seperti keyboard pada umumnya yang datar, keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam. Dengan pertimbangan bahwa pada saat jari-jari diposisikan akan mengetik, maka jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus. Produsen Maltron berkeyakinan bahwa pada dasarnya, hanya digunakan 8 jari dari sepuluh jari yang tersedia ketika manusia mengetik dengan keyboard biasa.Dengan mengetik di keyboard biasa, maka jari tangan harus beradaptasi dengan bentuk keyboard. Hal ini diklaim oleh mereka dapat menyebabkan RSI (Repetitive Stress Injuries). Sementara, dengan menggunakan Maltron, keyboardnyalah yang akan menyesuaikan dengan tangan. Dengan bentuk yang unik seperti ini, Maltron menjamin kenyamanan jari tangan di saat mengetik sehingga tidak menyebabkan RSI bahkan bisa jadi akan meningkatkan kecepatan mengetik sebab yang digunakan adalah 10 jari bukannya 8 jari.
5. Keyboard CHORD

Hanya mempunyai beberapa tombol antara 4 sampai 5. Untuk memasukkan suatu huruf harus menekan beberapa tombol secara bersamaan. Ukurannya kompak, sangat cocok untuk aplikasi yang portabel. Waktu pelatihan singkat, penekanan tombo-tombol mencerminkan bentuk huruf yang diinginkan Kecepatannya tinggi Kurang populer, karena pada pemakaian yang lama akan menyebabkan kelelahan pada tangan.
6. Keyboard Alphabetik

Tombol-tombol yang ada pada keyboard alphabetik disusun persis seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan seperti pada urutan alphabet. Keyboard alphabetik juga tidak dapat menyaingi popularitas tata letak QWERTY, tetapi biasanya banyak ditemui pada mainan anak-anak, sehingga anak-anak diajar mengenal huruf alphabet. Bagi pengguna yang bukan tukang ketik, barangkali tata letak ini cukup membantu. Tetapi, dari hasil pengujian, penggunaan tata letak seperti ini justru memperlambat kecepatan pengetikan.
7. Keyboard Numeric

Untuk memasukkan bilangan dalam jumlah yang besar, orang lebih suka menggunakan tombol numerik (numeric keypad) yang tata letak tombol-tombolnya dapat dijangkau dengan tangan.
C. Memahami Prosedur Pengoperasian Aplikasi Microsoft Access
Untuk memulai microsoft Access pada dasarnya hampir sama antara Task bar Windows 95 – 2000 yaitu dimulai dengan tombol Start – All Program – Microsoft Office – Microsoft Acces 2007
Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada gambar berikut
Pada saat Anda pertama kali menjalankan microsoft Access 2007 maka akan tampil kotak dialog dimana memungkinkan Anda dapat membuat data base dengan 4 (empat) cara (alternatif) :
1. Klik Blank Database – lalu menuliskan nama file – lalu klik Create.
2. Klik salah satu icon pada Featured Online Templates.
3. Klik Local Templates – lalu pilih salah satu proyek kerja
4. Membuka file yang ada : klik shortcut pada Open Recent Database, apabila file yang dimaksud tidak ada maka bisa klik More….
Berikut ini adalah pilihan yang ada pada kotak dialog MS Access 2007
Pilihan Keterangan
Blank DataBase Digunakan untuk membuat data base baru yg masih kosong dan Anda dapat menambahkan Obyek tabel, query, Form, Report, dan Obyek lainnya
Featured Online Templates Dipakai untuk membuat data base baru berdasarkan tuntunan yang diberikan oleh microsoft access dengan mendownload terlebih dahulu
Local Templates Dipakai untuk membuat data base baru berdasarkan tuntunan yang diberikan oleh microsoft access
Opern Recent Database More… Dipakai untuk membuka file database yang telah dibuat sebelumnya
Apabila Anda mengklik New Blank Database, maka akan muncul kotak dialog seperti ini :
Tampilan Jendela MS Access 2007

MEMBUKA FILE DATABASE
Membuka file database Ms. Access berarti membuka file yang pernah dibuat dan disimpan sebelumnya, selain membuka jendela database yang pernah dibuat sebelumnya Anda bisa membuka jendela database baru yang masih kosong caranya dengan memberi perintah Klik office button – pilih New atau pada Toolbars klik tombol new.
File database yang pernah Anda buat dan disimpan dapat dibuka kembali pada saat dibutuhkan apabila Anda membuka jendela database baru, maka jendela database yang terbuka sebelumnya akan ditutup karena pada Ms. Access tidak dapat membuka lebih dari satu file database.

Untuk membuka file database dapat menggunakan salah satu cara berikut ;
1. Pilih Open dari menu office button,
2. Klik tombol Open yang ada pada bagian quick access toolbars pada database,
3. Tekan tombol Shortcut Key , Ctrl + O
MENUTUP FILE DATABASE
Bila Anda telah selesai bekerja dengan file database MS Access maka sebelum menutup file simpan seluruh data yang pernah Anda buka untuk menutup file database salah satu langkah. Berikut ;
1. Klik Menu File pilih Close
2. Klik office button yang terletak disudut kiri atas pilih Close
3. Klik ganda pada office button yang terletak di bagian sudut kiri atas dari jendela database.
4. Tekan tombol kombinasi shorcut Key Alt + F4 atau Ctrl + W
5. Tekan Tombol Close yang ada dibagian sudut kanan atas dari jendela database

MENUTUP PROGRAM MS ACCESS
Menutup program MS Access berarti keluar dari program MS Access untuk dari program tersebut langkahnya sebagai berikut :
Klik office button pilih Exit atau meng-klik tanda x di pojok kanan atas.
MEMPERSIAPKAN APLIKASI DAN DATA MASUKAN.
• Aturan yang ada dalam sistem manajemen basis data menyebutkan bahwa untuk memasukkan (entry) data ke dalam suatu basis data sesbaiknya dilakukan melalui suatu form.
• Selain mudah dan praktis, penggunaan form dimaksudkan untuk menghindaari adanya duplikasi data.
• Untuk entry data dapat menggunakan mouse dan keyboard, namun dari kedua alat tersebut, penggunaan keyboard lebih dominan perannya.
D. Proyek Membuat Data Akademik SMK Gondang
1. Buka aplikasi Microsoft Access
2. Pilih Blank Database
3. Tulislah nama file database lalu klik Create
Membuat Tabel
4. Buat tabel dengan klik kanan pada table lalu pilih design view

5. Masukan nama-nama field dan properties-nya


No.


Field


Data Type


Field Proper ties


Keterangan

1

Nama

Text

Size : 40

Nama Siswa

2

NIS

Text

Size : 7

Nomor Induk Siswa
(primary key)

3

PA

Number


Nilai Pendidikan Agama

4

PKn

Number


Nilai Pendidikan Kewarganegaraan

5

Indonesia

Number


Nilai Bahasa Indonesia

6

Inggris

Number


Nilai Bahasa Inggris

7

Matematika

Number


Nilai Matematika

8

IPA

Number


Nilai Ilmu Pengetahuan Alam

9

Fisika

Number


Nilai Fisika

10

Kimia

Number


Nilai Kimia

11

IPS

Number


Nilai Ilmu Pengetahuan Sosial

12

Budaya

Number


Nilai Seni Budaya

13

Penjaskes

Number


Nilai Pend Jasmani Olahraga dan Kesehatan

14

KKPI

Number


Nilai
KKPI

15

Kewirausahaan

Number


Nilai Kewirausahaan

16

KD

Number


Nilai Dasar Kompetensi Kejuruan

17

Kejuruan

Number


Nilai Kompetensi Kejuruan

18

Lokal

Number


Nilai Muatan Lokal

19

Jumlah

Number


Jumlah Nilai

20

Rata-rata

Number


Rata-rata Nilai
6. Tentukan primary Key (Contoh : NIS)
7. Setelah itu klik close pada pojok kanan atas
8. Klik yes, lalu beri nama tabel (contoh : daftar Data Akademik) kemudian klik OK

Membuat Form
9. Klik menu Create
10. Klik toolbar Form Design, akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

11. Untuk membuat Judul, caranya : klik kanan pada detail Form, lalu pilih Form Header and Footer, lalu berilah label dan atur judul form tersebut.

12. Memberi field pada lembar detail, caranya adalah : klik Add Existing Fields pada kelompok menu Design.

13. Masukkan field ke area detail satu per satu.
14. Aturlah letak field sedemikian rupa, sehingga menarik dan enak dilihat.
15. Untuk mewarnai background, baik pada detail maupun pada header, caranya meng-klik kanan, lalu pilih properties.

16. Rubahlah back color sesuai selera.
17. Untuk membuat button atau tombol perintah, pastikan toolbar Using Wizard aktif. Tanda aktif adalah toolbar tersebut berwarna orange.

18. Klik button, lalu gambarkan button dengan men-drag pointer di area detail.
19. Ikuti langkah-langkah yang dituntunkan oleh Wizard, yaitu :
a. Menentukan Categories dan Actions

b. Menentukan display button, apakah gambar atau text ?

c. Memberi nama perintah, agar lebih komunikatif.

d. Klik cancel bila membatalkan, klik back bila ingin kembali, klik next bila akan melanjutkan, dan klik Finish bila akan mengakhiri pembuatan button.
20. Pada kolom Jumlah masukan rumus penjumlahan, caranya adalah :
.     a. Klik kanan pada detail, bila properties belum muncul.
.     b. Klik pada kotak field jumlah.
.     c. Klik Control Source, lalu klik pada dropdown (titik-titik).
.     d. Tulislah rumus Jumlah pada Expression Builder.

21. Untuk menuliskan rumus cukup dengan mengklik 2 x nama field yang berada di form. Lalu klik OK.

22. Demikian pula dengan rumus rata-rata. Lalu klik OK.

23. Setelah semua rumus selesai, klik Close. Lalu klik Form yang baru dibuat.
24. Sekarang kita dapat memasukan data yang ada dari Form.
E. Input Data

Setelah mengatur semua ketentuan dalam sebuah desain table adalah memasukan data Record yang dapat dilakukan dengan melalui tabel dan melalui Form, selain itu dapat juga melakukan proses Editting dengan menyunting data yaitu proses penambahan data record, memindah data Record, menyalin Data Record ataupun menghapus data record.
1. Memasukan data Record melalui Tabel

Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pada panel All Tables pilih salah satu nama tabel yang datanya ingin anda masukan .
2. Untuk membuka jendela Data Sheet dari tabel tersebut perintahnya adalah :
.     a. Klik kanan pada nama tabel, lalu klik Open, atau
.     b. Double klik pada nama tabel.
3. Setelah Anda jalankan salah satu perintah tersebut diatas maka akan tampil jendela data Sheet dari tabel yang Anda maksud.
4. Anda dapat lansung memasukan data Record sesuai dengan tatanan yang telah Anda berikan pada jendela desain View

Field Jumlah dan Rata-rata tidak perlu diisi data, field tersebut dapat di-entry menggunakan Rumus dan secara otomatis menghitung sendiri.
2. Memasukan data Record melalui Form

Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pada panel All Tables pilih salah satu nama Form yang datanya ingin anda masukan .
2. Untuk membuka Form tersebut perintahnya adalah :
.     a. Klik kanan pada nama Form, lalu klik Open, atau
.     b. Double klik pada nama Form.
3. Setelah Anda jalankan salah satu perintah tersebut diatas maka akan tampil jendela data Sheet dari tabel yang Anda maksud.
4. Anda dapat lansung memasukan data Record sesuai dengan tatanan yang telah Anda berikan pada jendela desain View

Field Jumlah dan Rata-rata tidak perlu diisi data, field tersebut dapat dientry menggunakan Rumus dan secara otomatis menghitung sendiri.
F. Meng-Update Data

Satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan. Bersama waktu, kebutuhan dan minat Anda berubah seiring Anda bertumbuh dan berkembang. Sebuah informasi yang pernah sangat penting bisa saja sekarang berubah menjadi tidak diperlukan atau malah mengganggu, sementara informasi yang tidanya tidak berguna sama sekali bisa berubah menjadi informasi penting. Seiring meningkatnya jumlah informasi pada hidup atau bisnis, Anda mungkin perlu menata ulang atau mendistribusikan ulang informasi tersebut untuk mencatatnya. Anda mungkin tahu bahwa Anda harus membeli rak baru, folder file baru, atau bahkan satu set kabinet file baru untuk menampung bidang yang anda minati. Hal yang sama terjadi pada database Anda.
1. Memilih field dan Record

Anda harus memilih data yang ada sebelum melakukan editing pada sebuah jendela data sheet untuk emilih data atau record pada sebuah jendela data sheet dapat Anda lakukan dengan menggunakan beberapa cara untuk lebih jelasnya lihat pada daftar dibawah ini
Untuk memilih
Perintah
Sebuah  sel
Klik padaposisi sel tersebut
Beberapa sel
Drag drop pointer pada sisi kiri sel tersebut sampai melintasi beberapa sel yang ingin Anda pilih
SebuahKolom
Klik pada posisi selector Kolom
BeberapaKolom
Drag dropPointer pada posisi selector Kolom
Sebuahrecord
Klik pada posisi selector baris
Bebraparecord
Drag drop Pointer pada posisi selector baris

Semua Record
·    Klik tombol select all yang ada pada selector baris
·    Pilih  perintah  select  All Record  dari menu Edit (Ms Access 2003)
·    Tekan kombinasi tombol Ctrl + A
2. Memindahkan Insertion Point
Untuk memindahkan Insertion Point dapat menggunakan pasilitas yang ada di perintah Go To dari menu Edit . Anak panah atas, anak panah bawah Page Up Page Down atau menggunakan Vertikal scroll Bar untuk memindah data Record dalam sebuah data sheet selain itu Anda dapat juga memindah posisi Record Aktif dengan memilih tombol navigasi yang ada pada bagian bawah dari jendela data Sheet sebuah tabel perhatikan tabel berikut

3. Menambahkan record
1. Jika kita memiliki data baru dalam arti mata pelajaran baru maka kita dapat mengupdate database kita dengan menambahkan data tersebut dapat melalui queries maupun melalui form.
2. Update melalui queris, buka file kemudian buka queries lalu masukan data baru.
3. Update melalui Form caranya sama dengan saat entry pertama kali.
4. Membahkan Field
.     1. Buka file dbase – Pilih Table.
.     2. Pilih Design View
.     3. Sisipkan field baru (Contoh Biologi) caranya :
.          a. klik field Jumlah.
.          b. klik Insert Rows
.     atau :
.          a. Klik field Jumlah
.          b. Klik kanan pilih Insert Rows

4. Masukan nama field baru yaitu Biologi
5. Kemudian klik close dan Save klik OK
G. Melakukan Delete Data
1. Menghapus Karakter
Menghapus karakter dan huruf dengan menggunakan tombol Delete dan Backspace pada papan ketik (keyboard). Dengan ketentuan apabila Anda ingin menghapus karakter di sebelah kanan, maka menggunakan tombol Delete. Apabila Anda ingin menghapus karakter di sebelah kiri, maka menggunakan tombol Backspace.
2. Menghapus Record
Anda dapat menghapus satu atau lebih Record dalam tabel pada tampilan data Sheetview. Prosedur yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut :
1. Didalam jendela data Sheet pilih Record yang ingin Anda hapus dan berikan salah satu perintah berikut :
a. Pilih perintah menu Delete dari menu Home

b. Tekan Tombol Del yang ada di Keyboard atau,
c. Klik Kanan Record yang ingin Anda hapus dari daftar pilihan menu yang tampil plih perintah delete Record.
2. Setelah Anda berikan salah satu perintah diatas maka akan tampil kotak Konfirmasi pilih Yes apabila Anda benar-benar ingin menghapus Record dan tombol No apabila ingin membatalkan proses penghapusan.